Selasa, 10 Januari 2017

Penduduk,Masyarakat dan Kebudayaan


PERTUMBUHAN PENDUDUK

Tidak dapat kita pungkiri bahwa pertumbuhan penduduk semakin pesat. Hal tersebut juga mendorong pertumbuhan aspek-aspek kehidupan lainnya, dengan pertumbuhan tersebut maka bertambahlah system mata pencaharian dari homogen menjadi kompleks. Manusia dapat mengembangkan akal budinya dalam memenuhi hal tersebut serta telah merubah cara berpikir mereka.
Pertumbuhan penduduk adalah hal yang sangat penting dalam masalah ekonomi (umum) dan masalah penduduk (khusus). Apabila pertumbuhan penduduk tidak dapat diimbangi dengan pertambahan fasilitas yang mencukupi, maka akan banyak timbul permasalahan.
Berikut akan saya sampaikan tabel perkembangan jumlah penduduk dunia
dari tahun 1830 sampai 2006:
Tahun
Jumlah Penduduk
Perkembangan Per- tahun
1830
1 miliyar
-
1930
2 miliyar
1,7 %
1960
3 miliyar
2,2 %
1975
4 miliyar
2 %
1987
5 miliyar
2 %
1996
6 miliyar
2 %
2006
7 miliyar
2 %
Sumber: Iskandar N, Does Sampurno Masalah Pertambahan Penduduk di Indonesia

Jika diamati dari table di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pertambahan penduduk makin cepat. Penggandaan penduduk (double population) jangka waktunya mmakin singkat. Bertambah cepatnya penggandaan penduduk tersebut dapat dilihat dari tabel berikut:
Tahun Penggandaan
Perkiraan Penduduk Dunia
waktu
800 SM

5 juta
-
1650
Tahun
500 juta
1500
1830
Tahun
1 miliyar
180
1930
Tahun
2 miliyar
100
1975
tahun
4 miliyar
45
Sumber: Ehrlich, paul, R, et al, Human Ecology W.H. Freeman and Co san Franscisco.

Faktor-faktor demografi yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk di suatu daerah atau Negara adalah sebagai berikut:
1.       Kematian (moralitas)
2.       Kelahiran (fertilitas)
3.       Migrasi



Dalam suatu pengukuran, ketiga faktor tersebut dapat diukur dengan tingkat/rate(kejadian yang menyatukan dalam bentuk perbandingan, biasanya perbandingan ini dinyatakan dalam setiap 1000 penduduk).
1          1.       KEMATIAN
      Ada 2 jenis tingkat kematian yang akan dijelaskan, yaitu:

a.      Tingkat Kematian Kasar (Crude Death Rate/CDR)
CDR adalah banyaknya orang yang meninggal pada suatu tahun per jumlah penduduk pertengahan tahun tersebut.
Rumus:
        

Jadi jumlah penduduk yang mewakili suatu tahun tertentu ialah jumlah penduduk pada bulan Juni.
Penduduk pada pertengahan bulan ini dapat dinyatakan dalam rumus sebagai berikut:






b.      Tingkat Kematian Khusus (Age Specific Death Rate)
Tingkat kematian ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain yaitu umur, jenis kelamin, dan pekerjaan. Karena perbedaan resiko kematian yang disebabkan oleh faktor-faktor tersebut, maka digunakan tingkat kematian menurut umur. Hasil yang ditunjukkan lebih teliti.
Rumus:




2.    KELAHIRAN
        Ada 2 istilah asing yang disebutkan sebagai kesuburan, yaitu:

1.       Facundity (kesuburan)
Fecundity adalah kemampuan biologis wanita untuk mempunyai anak.

2.       Fertility (fertilitas)
Adalah jummlsh kelahiran hidup dari seorang wanita, dengaan tanda-tanda: bernapas, bergerak, menangis, ada denyut jantung, dsb.

a.       Tingkat kelahiran kasar (Crude Birth Rate/CBR)
adalah jumlah kelahiran hidup pada suatu daerah pada tahun tertentu tiap 1000 penduduk pada pertengahan tahun tersebut.
Rumus:




b.      Angka kelahiran umum (General Fertility Rate/GFR)
GFR adalah angka yang menunjukkan angka kelahiran per 1000 wanita usia produktif, berumur antara 15-44 tahun atau 15-49 tahun.
Rumus:


c.       Tingkat Kelahiran Khusus (Age Specific Fertility Rate/ASFR)
ASFR menunjukkan banyaknya kelahiran menurut usia wanita antara 15-49 tahun. Ukuran ini lebih baik, karena variasi kelompok umur dapat dihilangkan.
Rumus:





3.       MIGRASI
Migrasi merupakan bagian dari mobilitas penduduk, yaitu perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain. Mobilitas penduduk ada yang bersifat nonpermanen (sementara) dan ada pula mobilitas penduduk permanen (menetap). Mobilitas penduduk permanen inilah yang disebut migrasi. Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain dengan melewati batas negara atau batas administrasi dengan tujuan untuk menetap.
Dalam mobilitas penduduk terdapat migrasi internasional (melewati batas suatu negara ke negara lain) dan juga migrasi internal (berkutat pada sekitar wilayah satu negara saja).
Macam - Macam Migrasi
Migrasi Internasional dibagi menjadi tiga , yaitu :
1.       Imigrasi        : Masuknya penduduk ke suatu negara
2.       Emigrasi       : Keluarnya penduduk ke negara lain
3.       Remigrasi     : Kembalinya penduduk ke negara

Migrasi Nasional dibagi menjadi empat , yaitu :
1.    Urbanisasi                  : Dari Desa ke Kota
            2.       Transmigrasi               : Dari Pulau ke Pulau
3.       Ruralisasi                    : Dari Kota ke Desa
4.       Evakuasi                     : Dari tempat yang tidak aman ke tempat yang aman

Proses Migrasi
Migrasi merupakan akibat dari keadaan lingkungan yang kurang menguntungkan. Dengan adanya wilayah yang keadaan lingkungannya lebih baik, maka banyak orang yang pergi ke wilayah itu dikarenakan di wilayah ia tinggal sudah tidak ada lagi nilai lebihnya untuk berkelangsungan hidupnya.
Faktor-faktor yang membuat penduduk melakukan migrasi, diantaranya:
1.       Persediaan sumber daya alam
2.       Lingkungan sosial budaya
3.       Potensi ekonomi
4.       Alat masa depan

Berikut adalah proses migrasi:

- Proses migrasi ia menetap di suatu wilayah
- Proses migrasi hanya sementara diwilayah itu sewaktu-waktu ia dapat kembali lagi ke wilayah tempat asalnya
- Hanya sekedar berlibur diwilayah itu

                        Dampak Migrasi Penduduk
Migrasi penduduk baik internal atau nasional maupun eksternal atau internasional masing-masing memiliki dampak positif dan negatif terhadap daerah asal maupun daerah tujuan.

a. Dampak Positif Migrasi Internasional antara lain :
Dampak Positif Imigrasi
1.      Dapat membantu memenuhi kekurangan tenaga ahli
2.      Adanya penanaman modal asing yang dapat mempercepat pembangunan
3.      Adanya pengenalan ilmu dan teknologi dapat mempercepat alih teknologi
4.      Dapat menambah rasa solidaritas antarbangsa
Dampak Positif Emigrasi
1.      Dapat menambah devisa bagi negara terutama dari penukaran mata uang asing
2.      Dapat mengurangi ketergantungan tenaga ahli dari luar negeri, terutama orang yang belajar ke luar negeri dan kembali ke negara asalnya
3.      Dapat memeperkenalkan kebudayaan ke bangsa lain


b. Dampak Positif Migrasi Nasional antara lain :
Dampak Positif Transmigrasi
1.      Dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat terutama transmigran
2.      Dapat memenuhi kekurangan tenaga kerja di daerah tujuan transmigrasi
3.      Dapat mengurangi pengangguran bagi daerah yang padat penduduknya
4.      Dapat meningkatkan produksi pertanian seperti perluasan perkebunan kelapa sawit, karet, coklat dan lain-lain
5.      Dapat mempercepat pemerataan persebaran penduduk

Dampak Positif Urbanisasi
1.      Dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja di kota
2.      Mengurangi jumlah pengangguran di desa
3.      Meningkatkan taraf hidup penduduk desa
4.      Kesempatan membuka usaha-usaha baru di kota semakin luas
5.      Perekonomian di kota semakin berkembang

c.       Dampak Negatif Migrasi Internasional antara lain :
Dampak Negatif Imigrasi
1.      Masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa
2.      Imigran yang masuk adakalanya di antara mereka memiliki tujuan yang kurang baik seperti
3.      pengedar narkoba, bertujuan politik, dan lain-lain.

Dampak Negatif Emigrasi
1.      Kekurangan tenaga terampil dan ahli bagi negara yang ditinggalkan
2.      Emigran tidak resmi dapat memperburuk citra negaranya.

d. Dampak Negatif Migrasi Nasional antara lain :
Dampak Negatif Transmigrasi
Adanya kecemburuan sosial antara masyarakat setempat dengan para transmigran
Terbengkalainya tanah pertanian di daerah trasmigrasi karena transmigran tidak betah dan kembali ke daerah asalnya.

Dampak Negatif Urbanisasi
1.      Berkurangnya tenaga terampil dan terdidik di desa
2.      Produktivitas pertanian di desa menurun
3.      Meningkatnya tindak kriminalitas di kota
4.      Meningkatnya pengangguran di kota
5.      Timbulnya pemukiman kumuh akibat sulitnya mencari perumahan
6.      Lalu lintas di kota sangat padat, sehingga sering menimbulkan kemacetan lalu lintas.

Tiga Jenis Struktur Penduduk Penyebab Terjadinya Migrasi

Ada tiga jenis struktur penduduk :
1. Piramida Penduduk Muda
Piramida ini menggambarkan komposisi penduduk dalam pertumbuhan dan sedang berkembang. Jumlah angka kelahiran lebih besar daripada jumlah kematian. Bentuk ini umumnya kita lihat pada negara – negara yang sedang berkembang. Misalnya : India, Brazil dan Indonesia
                                 
BENTUK PIRAMIDA PENDUDUK MUDA
PRIA/WANITA                                                       GOLONGAN UMUR
                                                75 -
                                                70 - 74
                                                65 - 69
                                                60 - 64
                                                55 - 59
                                                50 - 54
                                                45 - 49
                                                40 - 44
                                                35 - 39
                                                30 - 34
                                                25 - 29
                                                20 - 24                        
                                                15 - 19
                                                10 - 14
                                                   5 - 9
                                                   0 - 4
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 9 10                                         0 1 2 3 4 5 6 7 8 22   


2. Piramida Stationer
Bentuk piramida ini menggambarkan keadaan penduduk yang tetap (statis) sebab tingkat kematian rendah dan tingkat kelahiran tidak begitu tinggi. Piramida penduduk yang berbentuk system in iterdapat pada negara-negara yang maju seperti Swedia, Belanda dan Skandinavia.

BENTUK PIRAMIDA PENDUDUK STASIONER
PRIA/WANITA                                                           GOLONGAN UMUR
75-
70-74
65-69
60-64
55-59
50-54
45-49
40-44
35-39
30-34
25-29
20-24
15-19
10-14
5-9
0-4
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 9 10                                            0 1 2 3 4 5 6 7 8
Penduduk dalam jutaan
(Sumber : SUPAS BPS 1976)


3. Piramida Penduduk Tua
Bentuk piramida penduduk ini menggambarkan adanya penurunan tingkat kelahiran yang sangat pesat dan tingkat kematian kecil sekali. Apabila angka kelahiran jenis kelamin pria besar, maka suatu Negara bias kekurangan penduduk. Negara yang bentuk piramida penduduknya seperti ini adalah Jerman, Inggris, Belgia dan Perancis.

BENTUK PIRAMIDA PENDUDUK TUA
PRIA/WANITA                                                         GOLONGAN UMUR
75-
70-74
65-69
60-64
55-59
50-54
45-49
40-44
35-39
30-34
25-29
20-24
15-19
10-14
5-9             
0-4
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 9 10                                             0 1 2 3 4 5 6 7 8 22
                      Penduduk dalam jutaan
                    (Sumber : SUPAS BPS 1976)


RASIO KETERGANTUNGAN ( DEPENDENCY OF RATIO)
Dari komposisi penduduk menurut umur dapat dipakai untuk menghitung rasio ketergantungan. Rasio ketergantungan adalah angka yang menunjukan perbandingan jumlah penduduk golongan umur yang belum produktif dan sudah tidak produktif kerja lagi dengan jumlah penduduk golongan umur produktif kerja.Biasanya dinyatakan dalam persen (%).
Masing-masing daerah/negara memiliki batas golongan  umur produktif kerja (aktif ekonomi) yang berbeda-beda. Biasanya antara umur 15 tahun sampai 65 tahun. 
Rumus:


*Pn = Penduduk

Jadi makin tinggi jumlah penduduk usia muda  dan jompo makin besar rasio ketergantungannya, artinya beban penduduk akan semakin tinggi pada kelompok umur produktif kerja (aktif ekonomi) untuk dapat menghasilkan barang atau jasa ekonomi.
Penggolongan umur penduduk dalam kelompok produktif sangat berpengaruh dalam lapangan penghidupan produktivitas kerjanya dalam lapangan  produksi.
Penggolongan umur menurut Widjojo, Pullerd dan John Clark:
·         0 – 14 golongan belum produktif
·         15 – 64 golongan produktif
·         65 ke atas golongan tidak produktif


Pertumbuhan Penduduk 
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk di suatu wilayah tertentu pada waktu tertentu dibandingkan waktu sebelumnya. Misalnya pertumbuhan penduduk Indonesia dari tahun 1995 ke tahun 2000 adalah perubahan jumlah penduduk Indonesia dari tahun 1995 sampai 2000.
Indikator tingkat pertumbuhan penduduk sangat berguna untuk memprediksi jumlah penduduk di suatu wilayah atau negara dimasa yang akan datang. Dengan diketahuinya jumlah penduduk yang akan datang, diketahui pula kebutuhan dasar penduduk ini, tidak hanya di bidang sosial dan ekonomi tetapi juga di bidang dengan cara seperti ini belum dapat menunjukkan karakteristik penduduk dimasa yang akan datang.
Untuk itu politik misalnya mengenai jumlah pemilih untuk pemilu yang akan datang. Tetapi prediksi jumlah penduduk diperlukan proyeksi penduduk menurut umur dan jenis kelamin yang membutuhkan data yang lebih rinci yakni mengenai tren fertilitas, mortalitas dan migrasi.  Dibawah ini adalah contoh grafik pertumbuhan penduduk.

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMu-_WVo9oQjiUKcW8FvNMqFpyeisIf7jjAPciL2KzUWy0JQSxQbrwsFRQAYXDdlomhVh7ktfYM1daq5I_1-GBSyYmZdlNN1PEESr8-5kron5MrXzDB1B-TMv5FIpCwZLghdxg_Ajfe1FR/s320/Tabel_BAB_II_04.jpg
 Gambar II.4
- Kebudayaan -    

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiClyMPE5V8Zak7vh-UwA5PtKPCpyZ3-T1TEwIruIQ8Pi55WyfIZHsvbKz9pGCSsM4TqwPgHeI5_qh3kGDQSnQUuqhgoWGwDLdYu352qFkr3qYuBd-XIVvXOilmmmd6UKyZan43B9PLwolm/s320/000.jpg
 Gambar 2.5

Hindu - Budha 
Akuturasi adalah perpaduan antara kebudayaan yang berbeda yang berlangsung dengan damai dan serasi. Contohnya, perpaduan kebudayaan antara Hindu-Budha dengan kebudayaan Indonesia, dimana perpaduan antara dua kebudayaan itu tidak menghilangkan unsur-unsur asli dari kedua kebudayaan tersebut.
Oleh karena itu, kebudayaan Hindu-Budha yang masuk ke Indonesia tidak diterima begitu saja. Hal ini disebabkan:
1.    Masyarakat Indonesia telah memiliki dasar-dasar kebudayaan yang cukup tinggi, sehingga masuknya kebudayaan asing ke Indonesia menambah perbendaharaan kebudayaan Indonesia
2.    Kecakapan istimewa. Bangsa Indonesia memiliki apa yang disebut dengan istilah local genius, yaitu kecakapan suatu bangsa untuk menerima unsur-unsur kebudayaan asing dan mengolah unsur-unsur tersebut sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia

1. Seni Bangunan 
Dasar bangunan candi itu merupakan hasil pembangunan bangsa Indonesia dari zaman Megalitikum, yaitu bangunan punden berundak-undak. Punden berundak-undak ini mendapat pengaruh Hindu-Budha, sehingga menjadi wujud sebuah candi, seperti Candi Borobudur.

2. Seni rupa/Seni lukis
Unsur seni rupa dan seni lukis India telah masuk ke Indonesia.hal ini terbukti dengan ditemukannya patung Budha berlanggam Gandara di kota Bangun, Kutai. Juga patung Budha berlanggam Amarawati ditemukan di Sikendeng (Sulawesi Selatan). Pada Candi Borobudur tampak adanya seni rupa India, dengan ditemukannya relief-relief ceritera Sang Budha Gautama. Relief pada Candi Borobudur pada umumnya lebih menunjukan suasana alam Indonesia, terlihat dengan adanya lukisan rumah panggung dan hiasan burung merpati. Di samping itu, juga terdapat hiasan perahu bercadik. Lukisan-lukisan tersebut merupakan lukisan asli Indonesia, karena tidak  pernah ditemukan pada candi-candi yang terdapat di India. Juga relief pada Candi Prambanan yang memuat cerita Ramayana. 

3. Seni sastra
Prasasti-prasasti awal menunjukkan pengaruh Hindu-Budha di Indonesia, seperti yang ditemukan di Kalimantan Timur, Sriwijaya, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. Prasasti itu ditulis dalam bahasa Sansekerta dan huruf Pallawa.

 4. Kalender
Diadopsinya sistem kalender atau penanggalan India di Indonesia merupakan wujud dari akulturasi, yaitu terlihat dengan adanya penggunaan tahun Saka di Indonesia. Di samping itu, juga ditemukan Candra Sangkala atau konogram dalam usaha memperingati peristiwa dengan tahun atau kalender Saka. Candra Sangkala adala angka huruf berupa susunan kalimat atau gambar kata. Contoh tahun Candra Sangkala adalah “Sirna Ilang Kertaning Bumi” sama dengan 1400 (tahun saka) dan sama dengan 1478 Masehi.

5.Kepercayaan dan Filsafat
Masuk dan berkembangnya pengaruh Hindu-Budha tidak meninggalkan kepercayaan asli bangsa Indonesia, terutama terlihat dari segi pemujaan terhadap roh nenek moyang dan pemujaan terhadap dewa-dewa alam.

6. Pemerintahan
Setelah masuknya pengaruh Hindu-Budha, tata pemerintahan disesuaikan dengan sistem kepala pemerintahan yang berkembang di India. Seorang kepala pemerintahan bukan lagi seorang kepala suku, melainkan seorang raja, yang memerintah wilayah kerajaannya secara turun temurun.

7. Desakan Budaya
Desakan suatu budaya pada budaya lain disebut dominasi. Contohnya masyarakat Betawi, Aborigin dan Irian. 

ISLAM
Indonesia merupakan negara Muslim terbesar di seluruh dunia. Muslim di Indonesia juga dikenal dengan sifatnya yang moderat dan toleran. Sejarah awal penyebaran Islam di sejumlah daerah yang sekarang dikenal sebagai Indonesia sangatlah beragam. Penyebaran Islam di tanah Jawa sebagian besar dilakukan oleh walisongo (sembilan wali). Berikut ini adalah informasi singkat mengenai walisongo.
"Walisongo" berarti sembilan orang wali. Mereka adalah Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan Giri, Sunan Bonang, Sunan Dradjad, Sunan Kalijaga, Sunan Kudus, Sunan Muria, serta Sunan Gunung Jati. Mereka tidak hidup pada saat yang persis bersamaan. Namun satu sama lain mempunyai keterkaitan erat, bila tidak dalam ikatan darah juga dalam hubungan guru-murid.
Maulana Malik Ibrahim adalah yang tertua. Sunan Ampel adalah anak Maulana Malik Ibrahim. Sunan Giri adalah keponakan Maulana Malik Ibrahim yang berarti juga sepupu Sunan Ampel. Sunan Bonang dan Sunan Drajad adalah anak Sunan Ampel. Sunan Kalijaga merupakan sahabat sekaligus murid Sunan Bonang. Sunan Muria anak Sunan Kalijaga. Sunan Kudus murid Sunan Kalijaga. Sunan Gunung Jati adalah sahabat para Sunan lain, kecuali Maulana Malik Ibrahim yang lebih dahulu meninggal.
Mereka tinggal di pantai utara Jawa dari awal abad 15 hingga pertengahan abad 16, di tiga wilayah penting. Yakni Surabaya-Gresik-Lamongan di Jawa Timur, Demak-Kudus-Muria di Jawa Tengah, serta Cirebon di Jawa Barat. Mereka adalah para intelektual yang menjadi pembaharu masyarakat pada masanya. Mereka mengenalkan berbagai bentuk peradaban baru: mulai dari kesehatan, bercocok tanam, niaga, kebudayaan dan kesenian, kemasyarakatan hingga pemerintahan.
Pesantren Ampel Denta dan Giri adalah dua institusi pendidikan paling penting di masa itu. Dari Giri, peradaban Islam berkembang ke seluruh wilayah timur Nusantara. Sunan Giri dan Sunan Gunung Jati bukan hanya ulama, namun juga pemimpin pemerintahan. Sunan Giri, Bonang, Kalijaga, dan Kudus adalah kreator karya seni yang pengaruhnya masih terasa hingga sekarang. Sedangkan Sunan Muria adalah pendamping sejati kaum jelata.
Era Walisongo adalah era berakhirnya dominasi Hindu-Budha dalam budaya Nusantara untuk digantikan dengan kebudayaan Islam. Mereka adalah simbol penyebaran Islam di Indonesia. Khususnya di Jawa. Tentu banyak tokoh lain yang juga berperan. Namun peranan mereka yang sangat besar dalam mendirikan Kerajaan Islam di Jawa, juga pengaruhnya terhadap kebudayaan masyarakat secara luas serta dakwah secara langsung, membuat "sembilan wali" ini lebih banyak disebut dibanding yang lain.

Masing-masing tokoh tersebut mempunyai peran yang unik dalam penyebaran Islam. Mulai dari Maulana Malik Ibrahim yang menempatkan diri sebagai "tabib" bagi Kerajaan Hindu Majapahit; Sunan Giri yang disebut para kolonialis sebagai "paus dari Timur" hingga Sunan Kalijaga yang mencipta karya kesenian dengan menggunakan nuansa yang dapat dipahami masyarakat Jawa -yakni nuansa Hindu dan Budha. 

Kebudayaan Barat
kebudayaan Barat, yang sedang naik-daun dan berkelindan dengan problematika kehidupan manusia. Kebudayaan Barat adalah sebuah kebudayaan yang dipromosikan lewat globalisasi. Sebuah kebudayaan yang ternyata bersifat kontradiktif antara unsur kebudayaan yang satu dengan yang lainnya
Kondisi ini dapat dilihat dari peperangan yang terjadi antara keyakinan dengan sains, keyakinan dengan filsafat, keyakinan dengan seni, keyakinan dengan ekonomi, politik dengan moralitas, moralitas dengan ekonomi, dan lain-lain.
Dapat dilihat, bahwa merupakan suatu hal yang umum diketahui bahwa kondisi tersebut wajar terjadi. Dan bahkan kerap digeneralisir kepada seluruh kebudayaan yang ada di seluruh pelosok bumi. Sehingga muncul anggapan yang naif akibat pencitraan dan kegelapan mata, bahwa sangat sulit untuk menyatukan atau menghentikan peperangan tersebut.
Inilah penyebab yang mungkin membuat Barat membuat sebuah mekanisme pelumpuhan kemampuan mendominasi atau menyerang kepada unsur kebudayaan lain. Lewat pencitraan bahwa di balik segala sesuatu ada kekuasaan, relativitas kebenaran, teologi global, pluralisme agama, anarkis metodologis, Hak Asasi Manusia, dan masih banyak lainnya. Dan usaha tersebut sudah menampakkan pengaruhnya dalam kehidupan seluruh manusia yang terjangkau oleh globalisasi.
Hal lain yang terjadi adalah munculnya sebuah kondisi inferior tentang dua hal dalam kebudayaan yaitu,keyakinan dan moralitas.
http://www.itsfetriyannorrahman.co.cc/2010/07/jenis-jenis-piramida-penduduk.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENCANA BISNIS RINGKASAN EKSEKUTIF Makanan adalah kebutuhan pokok bagi makhluk hidup, selain sandang (pakaian) dan papan (rumah)....