Masyarakat Perkotaan, Aspek
PENGERTIAN MASYARAKAT
Masyarakat dapat mempunyai arti yang luas dan sempit. Dalam
arti luas masyarakat adalah keseluruhan hubungan-hubungan dalam hidup bersama
dan tidak dibatasi oleh lingkungan, bangsa dan sebagainya. Atau dengan kata
lain kebulatan dari semua perhubungan dalam hidup bermasyarakat. Dalam arti sempit
masyarakat adalah sekelompok manusia yang dibatasi oleh aspek-aspek tertentu,
misalnya territorial, bangsa, golongan dan sebagainya.
.Syarat-syarat terbentuknya Masyarakat:
> Sejumlah manusia yang hidup bersama dalam waktu yang
relatif lama
> Merupakan satu kesatuan
> Merupakan suatu sistem hidup bersama, yaitu hidup bersama
yang menimbulkan kebudayaan dimana setiap anggota masyarakat merasa dirinya
masing-masing terikat dengan kelompoknya.
MASYARAKAT PERKOTAAN
Masyarakat perkotaan sering disebut urban community .
Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat kehidupannya serta
cirri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan.
Ciri-ciri type masyarakat Perkotaan
Ada beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat perkotaan,
yaitu :
Kehidupan keagamaannya berkurang, kadangkala tidak terlalu
dipikirkan karena memang kehidupan yang cenderung kearah keduniaan saja.
Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa
harus berdantung pada orang lain (Individualisme).
Pembagian kerja diantara warga-warga kota juga lebih tegas
dan mempunyai batas-batas yang nyata.
Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga
lebih banyak diperoleh warga kota.
Jalan kehidupan yang cepat dikota-kota, mengakibatkan
pentingnya faktor waktu bagi warga kota, sehingga pembagian waktu yang teliti
sangat penting, intuk dapat mengejar kebutuhan-kebutuhan seorang individu.
Perubahan-perubahan tampak nyata dikota-kota, sebab kota-kota biasanya terbuka
dalam menerima pengaruh-pengaruh dari luar.
Perbedaan antara desa dan kota
Dalam masyarakat modern, sering dibedakan antara masyarakat
pedesaan (rural community) dan masyarakat perkotaan (urban community). Menurut
Soekanto (1994), per-bedaan tersebut sebenarnya tidak mempunyai hubungan dengan
pengertian masyarakat sederhana, karena dalam masyarakat modern, betapa pun
kecilnya suatu desa, pasti ada pengaruh-pengaruh dari kota. Perbedaan
masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan, pada hakekatnya bersifat gradual.
HUBUNGAN DESA DAN KOTA
Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komunitas
yang terpisah sama sekali satu sama lain. Bahkan terdapat hubungan uang erat,
bersifat ketergantungan, karena saling membutuhkan
Kota tergantung desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan
bahan-bahan pangan, desa juga merupakan tenaga kasar pada jenis-jenis pekerjaan
tertentu di kota.
sebaliknya, kota menghasilkan barang-barang yg juga
diperlukan oleh orang desa, kota juga menyediakan tenaga-tenaga yang melayani
bidang-bidang jasa yg dibutuhkan oleh orang desa.
ASPEK POSITIF DAN NEGATIF
Perkembangan kota merupakan manifestasi dari pola kehidupan
sosial , ekonomi , kebudayaan dan politik . Kesemuanya ini akan dicerminkan
dalam komponen – komponen yang memebentuk struktur kota tersebut . Jumlah dan
kualitas komponen suatu kota sangat ditentukan oleh tingkat perkembangan dan
pertumbuhan kota tersebut.
Secara umum dapat dikenal bahwa suatu lingkungan perkotaan ,
seyogyanya mengandung 5 unsur yang meliputi :
- Wisma :
Untuk tempat berlindung terhadap alam sekelilingnya.
- Karya :
Untuk penyediaan lapangan kerja.
- Marga :
Untuk pengembangan jaringan jalan dan telekomunikasi.
- Suka :
Untuk fasilitas hiburan, rekreasi, kebudayaan, dan kesenian.
-
Penyempurnaan : Untuk fasilitas keagamaan, perkuburan, pendidikan, dan
utilitas umum.
Untuk itu maka semua fungsi dan tugas aparatur pemerintah
kota harus ditingkatkan :
a) Aparatur kota
harus dapat menangani berbagai masalah yang timbul di kota . Untuk itu maka
pengetahuan tentang administrasi kota dan perencanaan kota harus dimilikinya .
b) Kelancaran dalam
pelaksanaan pembangunan dan pengaturan tata kota harus dikerjakan dengan cepat
dan tepat , agar tidak disusul dengan masalah lainnya ;
c) Masalah keamanan
kota harus dapat ditangani dengan baik sebab kalau tidak , maka kegelisahan
penduduk akan menimbulkan masalah baru ;
d) Dalam rangka
pemekaran kota , harus ditingkatkan kerjasama yang baik antara para pemimpin di
kota dengan para pemimpin di tingkat kabupaten tetapi juga dapat bermanfaat
bagi wilayah kabupaten dan sekitarnya .
Pengeritan Desa
merupakan suatu hasil perwujudan geografis yang ditimbulkan
oleh unsur-unsur fisografis, sosial, ekonomi, politk dan kultural yang terdapat
pada suatu daerah serta memiliki hubungan dan pengaruh timbal balik dengan
daeah lain.
Ciri-Ciri Desa
Secara umum pedesaan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
1.Kehidupan masyarakatnya sangat erat dengan alam.
2.Pertanian sangat bergantung pada musim.
3.Desa merupakan kesatuan sosial dan kesatuan kerja.
4.Struktur perekonomian bersifat agraris.
5.Hubungan antarmasyarakat desa berdasarkan ikatan
kekeluargaan yang erat (gemmeinschaft).
6.Perkembangan sosial relatif lambat dan sosial kontrol
ditentukan oleh moral dan hukum informal.
7.Norma agama dan hukum adat masih kuat.
Ciri-ciri Masyarakat Pedesaan
Adapun yang menjadi ciri masyarakat desa antara lain :
Didalam masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai
hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat
pedesaan lainnya di luar batas wilayahnya.
Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar
kekeluargaan
Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari
pertanian
Masyarakat tersebut homogen, seperti dalam hal mata
pencaharian, agama, adat istiadat, dan sebagainya
Macam- macam pekerjaan gotong royong masyarakat pedesaan
– kerja bakti
– gotong-royong memperbaiki jembatan atau jalan raya
.Sifat dan hakikat masyarakat pedesaan
Masyarakat pedesaan mempunyai sifat yang kaku tapi sangatlah
ramah. Biasanya
adat dan kepercayaan masyarakat sekitar yang membuat
masyarakat pedesaan masih kaku, tetapi asalkan tidak melanggar hukum adat dan
kepercayaan maka masyarakat pedesaan adalah masyarakat yang ramah.
Pada hakikatnya masyarakat pedesaan adalah masyarakat
pendukung seperti sebagai petani yang menyiapkan bahan pangan, sebagai PRT atau
pekerjaan yang biasanya hanya bersifat pendukung tapi terlepas dari itu
masyarakat pedesaan banyak juga yang sudah berpikir maju dan keluar dari
hakikat itu.
Gejala Masyarakat Pedesaan
Pendidikan
Pada dasarnya, pendidikan yang baik itu haruslah mampu
menciptakan proses belajar mengajar yang efektif dan bermanfaat serta
menjadikan masyarakat pedesaan lebih terbuka dan akses terhadap pendidikan.
Seiring perkembangan zaman, pengertian pendidikan pun mengalami perkembangan.
Sehingga, pengertian pendidikan menurut beberapa ahli
(pendidikan) berbeda, tetapi secara esenssial terdapat kesatuan unsur-unsur
atau faktor-faktor yang terdapat di dalamnya, yaitu bahwa pendidikan
menunjukkan suatu proses bimbingan, tuntunan atau pimpinan yang didalamnya
mengandung unsur-unsur seperti pendidik, anak didik, tujuan dan lainnya.
Umumnya masyarakat pedesaan kurang begitu sadar akan
pentingnya pendidikan, Mereka lebih memilih mengajak anak-anak mereka berkebun
atau bertani, ketimbang menyekolahkan mereka. Alhasil banyak dari masyarakat
pedesaan yang buta tulis dan hitung. Oleh karena itu taraf hidup masyarakat
pedesaan relative
Salah satu kendala yang telah disadari oleh pemerintah dalam
bidang pendidikan di tanah air adalah kesenjangan dan ketidakadilan dalam
mengakses terutama pendidikan. Hal ini yang menyebabkan kesadaran masyarakat di
desa sangat kurang dan tidak antusias serta memahami akan pentingnya
pendidikan.
Selain itu, kendala lain negara berkembang termasuk
Indonesia, untuk masa yang lama menghadapi empat hambatan besar dalam bidang
pendidikan, yaitu:
1. Peninggalan penjajah dengan masyarakat yang tingkat
pendidikannya sangat rendah,
2. Anggaran untuk bidang pendidikan yang rendah dan biasanya
kalah bersaing dengan kebutuhan pembangunan bidang lainnya,
3. Anggaran yang rendah biasanya diarahkan pada
bidang-bidang yang justru menguntungkan mereka yang relatif kaya,
4. Karena anggaran rendah, dalam pengelolaan pendidikan
biasanya timbul pengelolaan yang tidak efisien.
Sistem budaya petani Indonesia
– Mereka beranggapan bahwa orang bekerja itu untuk hidup
– Mereka menganggap alam itu tidak menakutkan jika terjadi
bencana
– Dalam menghadapi alam mereka cukup bekerja sama
Unsur-unsur Desa
1. Daerah, dalam arti tanah-tanah dalam hal geografis.
2. Penduduk, adalah hal yang meliputi jumlah pertambahan,
kepadatan, persebaran, dan mata pencaharian penduduk desa setempat
3. Tata Kehidupan, dalam hal ini pola pergaulan dan
ikatan-ikatan pergaulan antar warga desa.
Fungsi Desa
fungsi desa adalah:
1. desa yang merupakan hinterland atau daerah dukung
berfungsi sebagai suatu daerah pemberian bahan makanan pokok.
2. desa ditinjau dari sudut pemberian ekonomi berfungsi
sebagai lumbung bahan mentah dan tenaga kerja yang tidak kecil artinya.
3. desa dari segi kegiatan kerja desa dapat merupakan desa
agraris, desa manufaktur, desa industri, desa nelayan, dll
Perbedaan antara Masyarakat pedesaan dan Masyarakat
perkotaan:
1.Sederhana
2.Mudah curiga
3.Menjunjung tinggi norma-norma yang berlaku didaerahnya
4.Mempunyai sifat kekeluargaan
5.Lugas atau berbicara apa adanya
6.Tertutup dalam hal keuangan mereka
7.Perasaan tidak ada percaya diri terhadap masyarakat kota
8.Menghargai orang lain
9.Demokratis dan religius
10.Jika berjanji, akan selalu diingat
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar